Kamis, 24 Februari 2011

surabaya tempo dulu

Oleh-oleh berupa makanan dan kerajinan khas suatu daerah mungkin sudah biasa diberikan kepada seseorang. Bagaimana jika oleh-oleh itu berupa buku tentang suatu daerah pada masa lalu? Inilah yang dilakukan penulis Dukut Imam Widodo. Ia merilis buku yang bisa dijadikan sovenir bagi wisman yang datang ke Surabaya untuk dibawa pulang ke negara mereka.

Buku tersebut berjudul Soerabaia In The Olden Days setebal 305 halaman yang berisi sejarah dan cerita tentang Surabaya dalam bahasa Inggris. Di dalamnya dipaparkan seluk beluk berbagai lokasi dan kisah di balik peristiwa-peristiwa yang terjadi di Surabaya pada masa lampau. Buku ini dilengkapi foto-foto dan dokumentasi yang langka.

“Buku ini adalah wujud dari keinginan untuk memberikan segala macam tentang Surabaya pada masa lalu,” ujar Dukut pada peluncuran bukunya di House of Sampoerna.

Ia menjelaskan, buku tersebut adalah versi bahasa Inggris dari bukunya yang berjudul Soerabaia Tempo Doeloe. Buku ini sering menjadi suvenir yang dibawa pulang wisman. Namun Dukut mendapat protes dari teman-temannya di luar negeri karena mereka tak mengerti Bahasa Indonesia sehingga hanya bisa melihat gambar-gambarnya. Maka dibuatkan versi Bahasa Inggrisnya.

“Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi panduan bagi orang asing yang datang ke Surabaya,” kata Dukut.

Buku tersebut diterjemahkan oleh Luli Aulis Husen, rekan Dukut. Menurut Dukut, ia memilih Luli untuk menerjemahkan bukunya ke dalam Bahasa Inggris karena paham bahasa gaya Suroboyoan.

Luli mengatakan butuh waktu 3-4 bulan untuk menerjemahkannya. Ia mengaku tidak terlalu sulit menerjemahkan buku tersebut. Ini karena hampir 10 tahun ia bergaul dengan tulisan Dukut. Namun ia sempat kebingungan ketika harus menggunakan istilah yang pas tanpa menghilangkan nuansa khas Suroboyoan. Ia harus pintar-pintar memilih kata untuk menerjemahkan ungkapan dan guyonan khas Suroboyoan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar